MAKALAH BAHASA INDONESIA
EJAAN DAN TANDA BACA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah
tidak lupa kami panjatkan terhadap kehadirat Allah SWT, sehingga kami dapat
menyelesaikan penulisan tugas makalah Bahasa Indonesia ini. Dalam proses
pengumpulan data-data dan juga proses pembuatan makalah ini tidak lepas dari
kerja keras kelompok kami. Makalah yang kami buat adalah mengenai EYD khususnya
dalam penggunaan tanda baca, yang dimasa kini kurang begitu diperhatikan dan
jarang dipergunakan dalam suatu kepentingan yang non formal.
Semoga dengan makalah yang kami buat ini dapat
menambah pengetahuan dan pemahaman kita tentang seberapa pentingnya penggunaan tanda
baca yang benar sesuai dengan EYD. Kami sadar dalam penulisan makalah ini
banyak terdapat beberapa kekurangan. Akan tetapi kami yakin makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Semarang, Oktober 2015
DAFTAR
ISI
Halaman Judul……………………………………………………………………….. i
Kata Pengantar……………………………………………………………………..… ii
Daftar Isi……………………………………………………………………………... iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………. 1
A. Latar
Belakang…………………………………………………………… 1
B. Rumusan
Masalah……………………………………………………….. 1
C. Tujuan……………………………………………………………………. 1
D. Manfaat…………………………………………………………………... 1-2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………... 3
A. Ejaan……………………………………………………………………... 3
1. Pengertian
Ejaan……………………………………………………... 3
2. Perkembangan
Ejaan……………………………………………........ 3-4
B. Tanda
Baca………………………………………………………………. 4-6
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………... 7
A. Kesimpulan………………………………………………………………. 7
B. Penutup…………………………………………………………………… 7
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………… 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Belakangan
ini banyak orang Indonesia yang kurang mengerti bahasanya sendiri. Bukan
berarti pada makna yang sebenarnya, akan tetapi mereka kurang paham tentang
kaidah-kaidah dan aturan tata bahasa yang ada di dalam Bahasa Indonesia.
Baik
kita sadari atau tidak, itulah yang terjadi. Di dalam makalah ini pembahasannya
sesuai Bahasa Indonesia itu sendiri. Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi
oleh pemakai bahasa demi keteraturan dan keseragaman hidup, terutama dalam bahasa
tulis. Keteraturan dalam bentuk akan berimplikasi pada ketepatan dan kejelasan
makna. Ibarat sedang menyetir kendaraan, ejaan adalah rambu lalu lintas yang
harus dipatuhi oleh setiap pengemudi. Jika para pengemudi mematuhi rambu itu,
terciptalah lalu lintas yang tertib, teratur, dan tidak semrawut. Seperti
itulah kira-kira bentuk hubungan antara pemakai dengan ejaan.
Tanda
baca adalah symbol yang tidak berhubungan dengan fonem atau kata dan frasa
dalam suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan
organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati
sewaktu pembacaan. Aturan tanda baca berbeda antara bahasa, lokasi, waktu dan
terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang
karenanya tergantung pada pilihan penulis.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ejaan?
2. Apa saja macam ejaan yang ada dalam
Bahasa Indonesia?
3. Bagaimana pengertian tanda baca dan
penggunaannya?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin kami capai dari
penulisan makalah ini adalah:
1. Dapat memahami fungsi dari
macam-macam ejaan dan tanda baca yang ada.
2. Dapat memahami tata cara dan letak
dalam penggunaan tanda baca.
3. Dapat membuat sebuah makalah dengan
tanda baca yang baik dan benar.
4. Dapat memahami dan mengembangkan
tulisan dengan tanda baca yang baik dan benar.
D. Manfaat
Dengan diselesaikannya makalah ini,
kami dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Dapat menulis makalah dengan ejaan
dan tanda baca yang benar.
2. Dapat menggunakan tanda baca yang
sesuai dengan konteks kalimat yang ada.
3. Dapat memahami penggunaan tanda baca
untuk menulis makalah yang baik dan benar.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
EJAAN
1. Pengertian Ejaan
Ejaan
adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana
antarhubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan penggabungan dalam
suatu bahasa), secara teknis yakni dimaksud dengan ejaan adalah penulisan
huruf, penulisan kata dan pemakaian tanda baca.
2. Perkembangan Ejaan
a. Ejaan Van Ophuijsen
Pada tahun 1901 ditetapkan ejaan
bahasa melayu dengan huruf latin, yang disebut ejaan Van Ophuijsen merancang
ejaan itu yang dibantu oleh Engku Nawawi gelar Soetan Ma’moer dan Moehammad
Taibsoetan Ibrahim. Hal-hal yang menonjol dalam ejaan Van Ophuijsen yaitu:
§ Huruf
‘’j’’ untuk menuliskan kata-kata ‘’jang, pajang, sajang’’
§ Huruf
‘’oe’’ untuk menuliskan kata-kata ‘’goeroe, Itoe, Oemoer’’
§ Tanda
diakritik seperti koma ain dan trerna untuk menuliskan kata-kata
ma’moer,’akal,ta’,pa’,dan dinamai’.
b. Ejaan Soewandi
Pada tanggal 19 Maret 1947 Ejaan
Soewandi diresmikan untuk menggantikan ejaan Van Ophuijsen, ejaan ini dikenal
oleh masyarakat dengan julukan ejaan Republik. Hal-hal yang perlu diketahui
sehubungan dengan pergantian ejaan itu, yaitu:
§ Huruf
oe diganti dengan u seperti pada guru, itu, umur
§ Bunyi
hamzah dengan bunyi sentak ditulis dengan k, seperti kepada, kata-kata, tak,
pak, maklum dan rakjat.
§ Kata
ulang bisa ditulis dengan angka-2, seperti anak2, ber-jalan2 dan ke-barat2-an
§ Awalan
di dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutnya, seperti kata depan, di, pada, dirumah, dikebun, disamakan, dengan
imbuhan di-pada ditulis dan di karang.
c. Ejaan Melindo
Kongres bahasa Indonesia II Medan(1959)
sidang perutusan Indonesia dan melayu(Slametmulyana-syeh Nasir bin Ismail, ketua)
menghasilkan konsep ejaan bersama yang kemudian dikenal dengan ejaan Melindo
(Melayu–Indonesia). Perkembangan politik selama tahun-tahun berikutnya
mengurungkan peresmian ejaan itu.
d. Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan
Pada tanggal 16 Agustus 1972 melalui
pidato Kenegaraannya Presiden Republik Indonesia Meresmikan penggunaan Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Peresmian ejaan baru itu berdasarkan
keputusan Presiden No. 57, Tahun 1972. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
menyebarkan buku kecil yang berjudul Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan, sebagai patokan pemakaian ejaan itu. Selain itu, juga
direalisasikan Pedoman Umum Pembentukan Istilah-istilah. Karena penuntun itu
perlu dilengkapi, Panitia pengembangan Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan dengan surat keputusanya tanggal 12 Oktober 1972,No. 156/P/1972
(Amran Halim, Ketua), menyusun buku pedoman umum Ejaan Bahasa Indonesia
Yang Disempurnakan yang berupa pemaparan kaidah ejaan yang lebih luas. Setelah
itu, Menteri pendidikan dan kebudayaan dengan surat keputusannya No. 0196/1975
memberlakukan pedoman umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan
pedoman umum pembentukan istilah. Pada tahun 1987 kedua pedoman tersebut
direvisi. Edisi revisi dikuatkan dengan surat putusan menteri pendidikan
kebudayaan No. 0543a/1987, tanggal 9 September1987.
e.
Penulisan
di- atau ke- sebagai awalan dan di atau ke sebagai kata depan dibedakan, yakni
di-atau ke- sebagai awalan ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
B. TANDA BACA
Tanda
baca adalah tanda-tanda yang digunakan di dalam bahasa tulis agar
kalimat-kalimat yang kita tulis dapat di pahami orang persis seperti yang kita maksudkan.
Untuk memahami sebuah kalimat dengan sempurna kita perlu memperhatikan tanda
baca yang digunakan di dalamnya.
Ada
beberapa tanda baca yang dipakai dalam Bahasa Indonesia yaitu:
§ Titik (.)
§ Koma (,)
§ Tanda Tanya (?)
§ Tanda ulang (2)
§ Tanda seru (!)
▪Tanda titik koma(;)
▪Tanda hubung(-)
▪Tanda pisah(_)
▪Tanda elipis(…)
▪Tanda kurung((…))
▪Tanda kurung siku([…])
▪Tanda petik ganda("…")
▪Tanda petik tunggal('…')
▪Tanda garis miring(/)
▪Tanda penyingkat(')
Fungsi tanda baca
Dari macam-macam tanda baca yang telah
disebutkan tadi, masing-masing tanda baca memiliki fungsi dan kegunaannya
masing-masing.
Fungsi dari macam-macam tanda
tersebut adalah:
a.
Penggunaan
titik
Tanda titik (.) digunakan:
§ Pada akhir singkatan nama orang
§ Pada akhir singkatan kata yang
menyatakan gelar, jabatan, pangkat, atau sapaan.
§ Dibelakang alamat pengirim, tanggal
surat, atau nama dan alamat pengirim surat.
b. Penggunaan koma
Tanda koma (,) digunakan:
§ Di antara unsur-unsur suatu pemberian
atau pembilangan.
§ Untuk memisahkan anak kalimat dari
induk kalimat apabila anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
§ Tanda hubung dipakai untuk
merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing yang masih di eja
secara asing.
c.
Penggunaan
tanda Tanya.
Tanda Tanya (?) digunakan:
§ Pada akhir kalimat Tanya
Untuk menyatakan bagian kalimat yang di sangsikan atau
kurang dapat di buktikan kebenaranya (dalam hal ini tanda tanya itu diapit oleh
tanda kurung)
d. Penggunaan Tanda ulang.
Angka 2 sebagai tanda ulang dapat digunakan dalam tulisan
cepat.
e.
Penggunaan
Tanda Seru
Tanda seru (!) digunakan sesudah kalimat, ungkapan, atau
pernyataan yang berupa tanda seruan atau perintah.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penggunaan tanda baca perlu
diperhatikan dalam penulisan karya tulis atau karya ilmiah. Masing-masing tanda
baca memiliki aturan dan tata letak penggunaannya, sehingga kita harus cermat
dalam menggunakan tanda baca dan menempatkan tanda baca pada aturan yang telah
ditetapkan.
Penggunaan ejaan yang disempurnakan
(EYD) sangat dibutuhkan dalam penulisan karya tulis ilmiah tersebut dapat
tersusun dengan baik dan mudah dipahami.
Dari berbagai macam kesimpulan, maka
penggunaan tanda baca perlu untuk dipahami dan dipelajari lebih detail agar penggunaan
tanda baca pada makalah yang kita buat menjadi benar dan mudah dipahami oleh
orang-orang yang akan membaca makalah kita.
B. PENUTUP
Dari tugas makalah tersebut, banyak hal
dapat kita pelajari. Seperti halnya yang sudah kami harapkan dan sampaikan pada
kata pengantar tugas makalah ini, yaitu semoga dengan terselesaikannya makalah
ini dapat menambah wawasan kita dan pemahaman kita mengenai penggunaan tanda
baca yang baik dan benar sesuai dengan EYD.
Demikian makalah yang dapat kami
buat. Apabila ada kata-kata yang kurang berkenaan dihati atau belum sesuai
dengan apa yang Anda harapkan, kami mohon maaf. Untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun kami agar dalam tugas-tugas selanjutnya kami
dapat menyelesaikannya dengan lebih baik lagi.
DAFTAR
PUSTAKA