Featured post

Kelainan Refraksi : Emmetropia Vs Ametropia

1.       Emmetropia Mata yang memiliki kemampuan untuk melihat normal disebut Emmetropia , yaitu terdapat keseinbangan antara kekua...

Saturday 25 March 2017

Cara Memasang dan Melepas Lensa Kontak

Lensa kontak
Lensa kontak adalah potongan ajaib dari plastik yang memungkinkan anda untuk melihat tanpa kacamata. Dalam kebanyakan kasus, lensa kontak digunakan sebagai pengganti kacamata. Lensa kontak juga dapat digunakan untuk mengobati penyakit mata tertentu atau dapat digunakan untuk tujuan kosmetik untuk mengubah penampakan warna mata
Tidak semua lensa kontak sama. Ada yang aman untuk mata Anda, dan ada juga yang beresiko merusak mata.Tahu apa yang ditawarkan industri lensa kontak modern akan membantu untuk membuat pilihan yang bijak, tidak begitu saja mengikuti apa kata dokter. Ada orang yang berbuat menghemat dengan memakai lensa kontak lebih lama daripada yang dimaksudkan. Ini bukanlah hal yang baik. Meskipun kulitas lensanya tidak akan berkurang, tumpukan protein dapat mengaburkan penglihatan 
Lensa kontak adalah protesa okular yang dikenakan untuk memperbaiki visus. Mayoritas lensa kontak dipakai untuk koreksi penglihatan karena alasan kosmetik. Terdapat berbagai tingkat pengetahuan dalam penggunaan dan perawatan lensa kontak. Komplikasi dari pemakaian lensa kontak terjadi karena beberapa faktor: penyalahgunaan lensa, pemakaian lensa yang tidak sesuai, atau penyakit mata sebelumnya.
Komplikasi lensa kontak yaitu mulai dari self-limiting sampai mengganggu penglihatan, hal tersebut memerlukan diagnosis dan pengobatan yang cepat untuk mencegah terjadinya kebutaan. Dengan jutaan orang yang memakai lensa kontak, walaupun kecil persentasenya komplikasi lensa kontak merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting. Komplikasi lensa kontak sangat beragam pada umumnya melibatkan kelopak mata, konjungtiva, dan semua lapisan kornea (yaitu, epitel, stroma, endotelium). 
Komplikasi akibat pemakaian lensa kontak dapat segera diketahui dengan baik. Pemakaian lensa kontak menyebabkan perubahan pada kornea dalam hal struktur, jumlah, produksi air mata maupun tingkat oksigen dan karbon dioksida. Perubahan-perubahan tersebut dapat menimbulkan masalah dan juga dapat memperburuk penyakit yang sudah ada sebelumnya.
Sekitar 6% dari pemakai lensa kontak per tahun akan terkena beberapa komplikasi, meskipun sebagian besar komplikasi ini cukup kecil. Sebuah studi baru-baru ini telah menemukan bahwa 9,1% pemakai lensa kontak mengunjungi Unit Kedaruratan Mata.8
Penelitian epidemiologi telah menghitung secara tahunan insiden lensa kontak kosmetik yang berhubungan dengan keratitis bakteri ulseratif sebanyak 0,21% pada pasien yang menggunakan lensa kontak extended wear dan 0,04% untuk pasien yang menggunakan lensa kontak daily. 
Keratitis acanthamoeba adalah infeksi kornea yang jarang terjadi tetapi berpotensi merusak. Keratitis acanthamoeba terjadi setelah terkontaminasi luka pada kornea, 85% dari kasus keratitis terjadi pada semua jenis lensa kontak yang digunakan.
Diperkirakan 30 juta orang di Amerika Serikat memakai lensa kontak soft. Kejadian keratitis fungal diperkirakan 4-21 per 10.000 pertahun pada pemakai lensa kontak soft, tergantung pada apakah pengguna memakai lensa semalaman. 
Untuk memahami lebih lanjut tentang keratitis akibat pemakaian lensa kontak maka pada sari pustaka ini akan dikemukakan secara singkat mengenai anatomi dan fisiologi kornea, tentang lensa kontak dan komplikasi pemakaian lensa kontak.

A.         CARA MEMASANG
Gangguan penglihatan membuat kita harus menggunakan alat bantu penglihatan agar penglihatan menjadi jelas. Berbagai cara dilakukan orang,seperti menggunakan kacamata, soft lens, bahkan operasi plastik. Namun, penggunakan kacamata seringkali menimbulkan rasa kurang nyaman dalam melakukan aktivitas sehari-hari, sehingga banyak orang yang sekarang ini melirik untuk memakai kontak lensa. Apalagi dengan berbagai warna pilihan yang dapat memperindah mata dan menambah kepercayaan diri bagi pemakainya.
Namun informasi yang minim mengenai penggunaan soft lens menyebabkan banyak terjadi kasus kelainan pada mata,mulai dari iritasi sampai kebutaan. Pemakaian soft lens yang benar dapat menyebabkan penglihatan menjadi nyaman, memperbaiki daya lihat pada mata, bahkan bisa juga mempertahankan kelengkungan kornea sehingga dapat menghambat pertumbuhan ukuran mata minus. 
Sebelum memutuskan untuk menggunakan soft lens, pengguna harus memeriksakan matanya dahulu ke dokter spesialis mata, karena tidak setiap pengguna bias dan aman untuk memakai soft lens. Selain itu, pemeriksaan yang teliti mengenai bola mata sangat diperlukan untuk mengetahui tingkat kelengkungan kornea, keadaan permukaan kornea, kondisi kuantitas dan kualitas air mata. Apabila ditemukan kontra indikasi pemakaian soft lens seperti mata kering (dry eyes) dimana produksi air mata sedikit atau kurang, ada iritasi atau infeksi pada mata, dan gangguan pada kedipan mata, maka penggunaan soft lens sangat tidak dianjurkan. Hal ini perlu diketahui pengguna karena tingginya resiko penggunaan soft lens tidak sesuai aturan seperti mata menjadi merah, mata kering, iritasi, gatal, bahkan luka pada korne (cornea ulcer) yang dapat mengakibatkan kebutaan.

1. Sebelum memakai, cuci lensa kontak terlebih dahulu dengan solutions yang diteteskan 3-4 tetes pada telapak tangan lalu gosok secara lembut selama kurang lebih 10 detik. Lakukan pada kedua sisinya.



2. Letakan lensa kontak pada ujung jari telunjuk, lalu gunakan jari tengah (tangan yang memegang lensa kontak) untuk menarik kelopak mata bawah.
3. Gunakan jari telunjuk atau jari tengah dari tangan yang lain untuk mengangkat kelopak mata atas. Lalu perlahan-lahan tempelkan lensa kontak pada mata.
4. Lepas tangan Anda lalu berkediplah agar lensa kontak menempati posisi tengah mata dengan sempurna.
5. Ulangi langkah di atas untuk lensa satunya.


B.     CARA MELEPAS

1. Cuci, bilas dan keringkan tangan Anda secara menyeluruh.
2. Selalu pastikan bahwa lensa kontak berada di tengah-tengah mata Anda sebelum mencoba untuk melepasnya.
3. Tarik kelopak mata atas dan bawah dengan jari Anda lalu cubit dengan lembut lensa kontak antara ibu jari dan jari telunjuk, kemudian tarik keluar.


4. Bersihkan lensa kontak seperti metode sebelum memasang lalu simpan dan rendam dengan solutions dalam softlens cas

Tipe-tipe Abrasive dalam proses Penggosokan Lensa Kaca Manual


Tipe-tipe Abrasive dalam pengosokan Manual

Abrasive merupaka bahan untuk penggosokan lensa secara manual, bentuknya seperti pasir besi ( grinding ) untuk Fining Abrasivenya lebih halus lagi. 


Abrasive Grinding


Kategori nomor
penggunaan
Ukuran mesh dalam inchi
Ukuran partikel dalam mikron
M-60
Rough grinding
60
250
M-100
Medium grinding
100
123
M-180
Grinding
180
88
M-302
Smoothing
400
22
M-302,5
Finishing
600
18
M-303
Fine finish
800
15
M-303,5
Extra fine
1200
11
M-304
Super fine
1600
8
M-305
Ultra fine
3200
5


Snellen Chart

Snellen chart adalah salah satu alat untuk mengukur tajam penglihatan mata. Snellen dinamakan sesuai nama penemunya dokter dari mata Belanda, Hermann Snellen, menemukan pada tahun 1862.


Snellen Chart dicetak dengan 11 garis huruf blok, barisan pertama terdiri dari huruf besar yang mana terdiri dari huruf-huruf seperti E H atau N. Barisan berikutnya diikuti dengan huruf yang ukurannya dikecilkan dan jumlahnya ditambah,.


Bagaimana cara melakukan tes Snellen ?
Mudah saja, pasien berada pada jarak 6 meter dari Snellen. Salah satu mata ditutup, kemudian diminta mengeja/membaca deretan huruf dimulai baris atas ke bawah. semakin banyak baris yang bisa dibaca, semakin bagus pula ketajaman visualnya.
Mata normal bisa membaca huruf pada baris delapan atau disebut juga baris “6/60”. Maksudnya, pada jarak 6 meter mata normal dapat melihat objek pada jarak 60 meter.

Jika ketajaman tidak mencapai baris delapan, berarti kemampuan visualnya lemah. Mungkin rabun sehingga harus mengenakan kacamata. Bukan berarti menderita penyakit, karena jika bisa melihat jelas hingga baris enam masih dianggap masih sehat.



#FaktaJR
1.      Snellen chart dinamai menurut penemunya, yaitu seorang dokter mata dari Belanda bernama Hermann Snellen.
2.      Oleh WHO, seseorang yang tidak dapat membaca huruf teratas pada Snellen chart setelah dibantu dengan kacamata sudah dianggap buta secara hukum. Di lain pihak, cukup banyak orang miopia yang tidak mampu membaca huruf teratas pada Snellen chart tanpa bantuan kacamata. Orang-orang seperti ini tidak termasuk di dalam kategori buta secara hukum itu, karena setelah dibantu kacamata mereka umumnya tidak bermasalah untuk membaca huruf di baris 6/6 atau bahkan di bawahnya.
3.      Pada sebagian Snellen chart, ada baris 6/5, 6/4, dan 6/3 (seperti yang terlihat pada gambar). Namun jika dalam aspek peresepan kacamata, baris-baris tersebut tidak bermakna.
4.      Snellen chart dianggap kurang objektif dalam menilai tajam penglihatan, karena jumlah huruf yang berbeda-beda pada tiap baris dan jarak huruf yang semakin dekat pada baris-baris bawah.

5.      Untuk anak yang belum dapat membaca ataupun orang buta huruf, seluruh huruf di Snellen chart diganti dengan huruf E. Subjek diminta mengatakan ke mana arah huruf E membuka. Chart modifikasi ini disebut juga Tumbling-E chart. Khusus untuk anak juga kadang dipakai poster bergambar (Allen chart) atau HOTV chart (Snellen chart yang hanya berisi huruf H, O, T, dan V).