Lensa kontak
Lensa kontak adalah
potongan ajaib dari plastik yang memungkinkan anda untuk melihat tanpa
kacamata. Dalam kebanyakan kasus, lensa kontak digunakan sebagai pengganti
kacamata. Lensa kontak juga dapat digunakan untuk mengobati penyakit mata
tertentu atau dapat digunakan untuk tujuan kosmetik untuk mengubah penampakan
warna mata
Tidak semua lensa kontak sama. Ada yang aman untuk mata Anda, dan ada juga yang
beresiko merusak mata.Tahu apa yang ditawarkan industri lensa kontak modern
akan membantu untuk membuat pilihan yang bijak, tidak begitu saja mengikuti apa
kata dokter. Ada orang yang berbuat menghemat dengan memakai lensa kontak lebih
lama daripada yang dimaksudkan. Ini bukanlah hal yang baik. Meskipun kulitas
lensanya tidak akan berkurang, tumpukan protein dapat mengaburkan penglihatan
Lensa kontak adalah
protesa okular yang dikenakan untuk memperbaiki visus. Mayoritas lensa kontak
dipakai untuk koreksi penglihatan karena alasan kosmetik. Terdapat berbagai
tingkat pengetahuan dalam penggunaan dan perawatan lensa kontak. Komplikasi
dari pemakaian lensa kontak terjadi karena beberapa faktor: penyalahgunaan
lensa, pemakaian lensa yang tidak sesuai, atau penyakit mata sebelumnya.
Komplikasi lensa kontak yaitu mulai dari self-limiting sampai mengganggu penglihatan,
hal tersebut memerlukan diagnosis dan pengobatan yang cepat untuk mencegah
terjadinya kebutaan. Dengan jutaan orang yang memakai lensa kontak, walaupun
kecil persentasenya komplikasi lensa kontak merupakan masalah kesehatan
masyarakat yang penting. Komplikasi lensa kontak sangat beragam pada umumnya
melibatkan kelopak mata, konjungtiva, dan semua lapisan kornea (yaitu, epitel,
stroma, endotelium).
Komplikasi akibat
pemakaian lensa kontak dapat segera diketahui dengan baik. Pemakaian lensa
kontak menyebabkan perubahan pada kornea dalam hal struktur, jumlah, produksi
air mata maupun tingkat oksigen dan karbon dioksida. Perubahan-perubahan
tersebut dapat menimbulkan masalah dan juga dapat memperburuk penyakit yang
sudah ada sebelumnya.
Sekitar 6% dari pemakai lensa kontak per tahun akan terkena beberapa
komplikasi, meskipun sebagian besar komplikasi ini cukup kecil. Sebuah studi
baru-baru ini telah menemukan bahwa 9,1% pemakai lensa kontak mengunjungi Unit
Kedaruratan Mata.8
Penelitian epidemiologi telah menghitung secara tahunan insiden lensa kontak
kosmetik yang berhubungan dengan keratitis bakteri ulseratif sebanyak 0,21%
pada pasien yang menggunakan lensa kontak extended wear dan 0,04% untuk pasien
yang menggunakan lensa kontak daily.
Keratitis acanthamoeba
adalah infeksi kornea yang jarang terjadi tetapi berpotensi merusak. Keratitis
acanthamoeba terjadi setelah terkontaminasi luka pada kornea, 85% dari kasus
keratitis terjadi pada semua jenis lensa kontak yang digunakan.
Diperkirakan 30 juta orang di Amerika Serikat memakai lensa kontak soft.
Kejadian keratitis fungal diperkirakan 4-21 per 10.000 pertahun pada pemakai
lensa kontak soft, tergantung pada apakah pengguna memakai lensa semalaman.
Untuk memahami lebih
lanjut tentang keratitis akibat pemakaian lensa kontak maka pada sari pustaka
ini akan dikemukakan secara singkat mengenai anatomi dan fisiologi kornea,
tentang lensa kontak dan komplikasi pemakaian lensa kontak.
A. CARA MEMASANG
Gangguan penglihatan
membuat kita harus menggunakan alat bantu penglihatan agar penglihatan menjadi
jelas. Berbagai cara dilakukan orang,seperti menggunakan kacamata, soft lens,
bahkan operasi plastik. Namun, penggunakan kacamata seringkali menimbulkan rasa
kurang nyaman dalam melakukan aktivitas sehari-hari, sehingga banyak orang yang
sekarang ini melirik untuk memakai kontak lensa. Apalagi dengan berbagai warna
pilihan yang dapat memperindah mata dan menambah kepercayaan diri bagi
pemakainya.
Namun informasi yang minim mengenai penggunaan soft lens menyebabkan banyak
terjadi kasus kelainan pada mata,mulai dari iritasi sampai kebutaan. Pemakaian
soft lens yang benar dapat menyebabkan penglihatan menjadi nyaman, memperbaiki
daya lihat pada mata, bahkan bisa juga mempertahankan kelengkungan kornea
sehingga dapat menghambat pertumbuhan ukuran mata minus.
Sebelum memutuskan
untuk menggunakan soft lens, pengguna harus memeriksakan matanya dahulu ke
dokter spesialis mata, karena tidak setiap pengguna bias dan aman untuk memakai
soft lens. Selain itu, pemeriksaan yang teliti mengenai bola mata sangat
diperlukan untuk mengetahui tingkat kelengkungan kornea, keadaan permukaan
kornea, kondisi kuantitas dan kualitas air mata. Apabila ditemukan kontra
indikasi pemakaian soft lens seperti mata kering (dry eyes) dimana produksi air
mata sedikit atau kurang, ada iritasi atau infeksi pada mata, dan gangguan pada
kedipan mata, maka penggunaan soft lens sangat tidak dianjurkan. Hal ini perlu
diketahui pengguna karena tingginya resiko penggunaan soft lens tidak sesuai
aturan seperti mata menjadi merah, mata kering, iritasi, gatal, bahkan luka
pada korne (cornea ulcer) yang dapat mengakibatkan kebutaan.
1. Sebelum memakai,
cuci lensa kontak terlebih dahulu dengan solutions yang diteteskan 3-4 tetes
pada telapak tangan lalu gosok secara lembut selama kurang lebih 10 detik.
Lakukan pada kedua sisinya.
2. Letakan lensa
kontak pada ujung jari telunjuk, lalu gunakan jari tengah (tangan yang memegang
lensa kontak) untuk menarik kelopak mata bawah.
3. Gunakan jari
telunjuk atau jari tengah dari tangan yang lain untuk mengangkat kelopak mata
atas. Lalu perlahan-lahan tempelkan lensa kontak pada mata.
4. Lepas tangan Anda
lalu berkediplah agar lensa kontak menempati posisi tengah mata dengan
sempurna.
5. Ulangi langkah di
atas untuk lensa satunya.
B.
CARA MELEPAS
1. Cuci, bilas dan keringkan tangan Anda
secara menyeluruh.
2. Selalu pastikan bahwa lensa kontak
berada di tengah-tengah mata Anda sebelum mencoba untuk melepasnya.
3. Tarik kelopak mata atas dan bawah
dengan jari Anda lalu cubit dengan lembut lensa kontak antara ibu jari dan jari
telunjuk, kemudian tarik keluar.
4. Bersihkan lensa kontak seperti metode sebelum memasang lalu simpan dan
rendam dengan solutions dalam softlens cas